PERKEMBANGAN TEORI ATOM DAN MODEL ATOM
Sebelum munculnya teori atom dari para penemu, pada abad ke-4 sebelum masehi, Democritus pernah berpendapat tentang atom. Democritus menyatakan bahwa jika suatu materi dibagi menjadi bagian yang lebih kecil kemudian terus dibagi lagi maka akan sampai pada titik dimana terdapat bagian yang sangat kecil yang tidak dapat dihancurkan atau dibagi lagi yang disebut dengan atom.
Atom sendiri berasal dari bahasa Yunani "ATOMOS" yang artinya "tidak dapat dibagi."
TEORI ATOM
1. Teori Atom Dalton (1808)
Teori atom Dalton adalah teori atom yang dikemukakan oleh John Dalton, ilmuwan berkebangsaan Inggris pada tahun 1808. Dalton mengemukakan bahwa atom berbentuk bulat dan pejal. Dalton mengatakan bahwa atom adalah bagian terkecil dari suatu materi yang tidak bisa dibagi lagi. Adapun kelemahan dari teori atom Dalton ialah bahwa atom tidak bisa dibagi menjadi 3 (proton, elektron, neutron).
2. Teori Atom J. J. Thomson (1897)
Joseph John Thomson menyatakan bahwa atom adalah bola pejal kosong yang bermuatan positif (+) yang didalamnya tersebar elektron yang bermuatan negatif (-). Dimana muatan (+) = (-) atau netral. Thomson melakukan penelitian dengan menggunakan sinar tabung katoda. J. J. Thomson juga dikenal sebagai "Bapak penemu elektron." Teori atom J. J. Thomson dikenal sebagai "Teori roti kismis." Kelemahan dari teori atom J. J. Thomson ialah Thomson tidak dapat menjelaskan adanya inti atom.
3. Teori Atom Rutherford (1911)
Ernest Rutherford dikenal sebagai "Penemu inti atom." Rutherford melakukan eksperimen dengan menembakkan sinar alfa ke sebuah lempengan emas dengan partikel alfa, sehingga dapat disimpulkan bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif (+) dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif (-). Kelemahan dari teori Rutherford ialah teori ini bertentangan dengan teori Maxwell (teori elektrodinamika klasik). Teori Maxwell menyatakan bahwa suatu materi jika bergerak terus-menerus suatu saat akan kehilangan energi yang artinya elektron akan jatuh ke inti atom (elektron tidak bisa bertemu proton).
4. Teori Atom Bohr (1913)
Niels Bohr menyatakan bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif (+) dan dikelilingi elektron pada lintasannya. Dalam teori ini, Niels Bohr melakukan percobaan terhadap atom yang sudah dikembangkan oleh Rutherford. Bohr melakukan percobaan dengan menggunakan teori kuantum dari Planck. Bohr mengungkapkan bahwa elektron tidak jatuh ke inti karena ada lintasan. Semakin keluar, daya tampungnya semakin besar.
Elektron dapat pindah lintasan :
* Elektron dapat pindah ke kulit atau lintasan yang lebih luar (yang energinya lebih tinggi dengan cara menyerap energi (tereksitasi) atau dapat pindah ke lintasan lebih luar.
* Elektron dapat pindah ke kulit atau lintasan yang lebih dalam (energi yang lebih kecil atau rendah dengan cara melepas energi (teremisi).
5. Teori Atom Modern (Mekanika Kuantum)
Teori atom modern atau mekanika kuantum didasarkan pada dualisme sifat elektron, yaitu sebagai gelombang dan partikel. Adapun 3 ahli yang mengemukakan tentang teori atom modern atau mekanika kuantum :
1. Victor Louis de Broglie (Teori Dualisme Partikel)
Broglie mengungkapkan bahwa cahaya dapat berperilaku sebagai materi dan gelombang.
2. Werner Heisenberg (Teori Ketidakpastian)
Heisenberg mengungkapkan bahwa posisi dan kedudukan elektron tidak bisa ditentukan dengan pasti.
3. Erwin Schrondinger (Teori Kebolehjadian / Peluang / Probabilitas)
Elektron bergerak mengelilingi inti pada orbital. Orbital adalah daerah dengan peluang atau kemungkinan terbesar untuk menemukan elektron.
Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit akan bergabung membentuk kulit. Dapat disimpulkan bahwa kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan sub kulit terdiri dari beberapa orbital. Muncullah konsep yang disebut "Konfigurasi Elektron."
Jumlah elektron maksimal yang mengisi setiap kulit adalah 2n2
n = nomor kulit elektron
Dimulai dari kulit yang paling dekat dengan inti :
Kulit ke-1 adalah kulit K
Kulit ke-2 adalah kulit L
Kulit ke-3 adalah kulit M
Kulit ke-4 adalah kulit N, dst
Jumlah elektron maksimum yang dapat menempati masing-masing kulit ialah :
Kulit K = 2 elektron
Kulit L = 8 elektron
Kulit M = 18 elektron
Kulit N = 32 elektron
KULIT ATOM TERLUAR MAKSIMUM HANYA BOLEH MENAMPUNG 8 ELEKTRON.
(Sinaga, Dian. 2019)
Daftar Pustaka :
Oleh : Christy Meideiva Koswara
NIM : C1061191098
Program Studi : Ilmu dan Teknologi Pangan
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
Bermanfaat banget, terimakasih infonya
ReplyDeleteGood๐๐ป๐๐ป
ReplyDeleteWoww baguss
ReplyDeleteBagus materinya๐
ReplyDeleteWhat a good information
ReplyDeleteMantull kak
ReplyDelete๐๐๐๐
ReplyDeleteSingkat, padat, jelas ๐
ReplyDeleteTerimakasih ilmunya kakak~
ReplyDeleteBagus bangett๐
ReplyDeletenice
ReplyDeleteSangat bermanfaat๐
ReplyDeleteGood๐
ReplyDeleteGood job๐๐
ReplyDelete๐๐
ReplyDelete๐๐๐๐
ReplyDeleteBaguss materinyaa...mudah di mengertii..ditunggu ya postingan selanjutnya ๐
ReplyDeleteGood๐๐
ReplyDelete